Langsung ke konten utama

ESAI: KOMUNALISME PENDIDIKAN BANGSA INDONESIA - Fahmi Bastian

KOMUNALISME PENDIDIKAN BANGSA INDONESIA

Manusia-manusia di Indonesia mencari apa-apa yang di inginkannya. Untuk mencapai itu dibuat lah kelompok-kelompok. Ahh.. itu sudah biasa dan memang harus seperti itu.

Namun apa yang terjadi pada bangsa ini. Pendidikan yang digarap menjadi ngalor ngidul. Tujuan pendidikan banyak yang tidak diketahui oleh pencari ilmu. Apa sebenarnya tujuan prmdidikan? Tanya seorang anak.

Kebingungan ini menjadi keresahan bagi orang-orang bijak, tapi menjadi lahan empuk bagi orang yang komunalis. Mereka suka membuat pagar-pagar pemisah. Menolak semua yang dari bukan dari pemimpin yang dipercayainya.

Ternyata bukan hanya orang-orang yang di masa rame-rame nya perselisihan pengikut Hambali dan Syafi'i. Suatu masa dimana Islam waktu itu melemah karena pertikaian antar madzhab. Kini kasus seperti itu malah dibawa ke pendidikan di Indonesia.

Aihh.. makin pusing orang-orang yang punya rasa peduli ke bangsa. Seorang guru besar mengajar ke murid-murid nya untuk hanya mempelajari kitab ini saja. Jangan pelajari kitab itu! Kitab itu salah. Yang benar itu yang ini. Sehingga pengikut hanya manut ke fatwa-fatwa nya dan menutup semua yang bukan fatwanya.

Sedang di belahan bumi Nusantara lainnya malah bilang sebaliknya. Akhirnya terbentuklah madzhab-madzhab keilmuan yang menimbulkan saling menjatuhkan pendapat.

Andai hal ini di bawa ke kursi tinggi itu. Ahh.. tak lain urusan nya menjadi jauh lebih rumit. Kembali ke pendidikan yang sesungguhnya. Kita memusingkan hal-hal yang pernah terjadi di masa perang salib. Yang menyebabkan umat Islam terpecah belah jadi madzhab-madzhab yang saling bertikai. Yang akhirnya mereka mudah dikalahkan. Hmmm.. apakah pendidikan hari ini masih seperti itu? Sesungguhnya tanpa persatuan bangsa ini mudah dikalahkan. Bangsa ini Mudah ditinggalkan.

Jika bangsa ini mampu bersatu membangun sistem pendidikan tanpa harus memecahkan persaudaraan hanya karena perbedaan pendapat. Pastilah mampu bergerak ke pendidikan yang lebih baik dan dapat keluar dari penyakit sindrom keangkuhan intelektual.


Yogyakarta, 16 April 2018
S. Fahmi Bastian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chord Sia-Sia (musikalisasi puisi Chairil Anwar)

Chord Sia-Sia (musikalisasi puisi Chairil Anwar) Intro: Cm B E Cm B E A B E E A E Penghabisan kali itu kau datang A B E Membawaku kembang berkarang E A E Mawar merah dan melati putih A B E Darah dan Suci Bridge: Cm B E Cm B E A B E E A E Kau tebarkan depanku A B E A E B E Serta pandang yang memastikan: untukmu. untukmu Bridge: Cm B E Cm B E A B E A B E Lalu kita sama termangu A B E Saling bertanya: apakah ini? A B E Lalu kita sama termangu A B E Saling bertanya: apakah ini? A E B E Cinta? Cinta? A B E Keduanya tak mengerti A B E A B E Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri A B E A B E Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri A B E  Ah! Hatiku yang tak mau memberi A B E Mampus kau dikoyak-koyak sepi. A B E  Ah! Hatiku yang tak mau memberi A B E Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

Triwikromo (Kesaktian Jawa) dan Obrolan Fisika - Narasi Fisika Fahmi B.

Triwikromo Hallo gaes.. Kali ini saya ingin sharing tentang apa itu triwikromo. Tulisan ini saya buat untuk sharing tentang apa yang saya pahami dan dapatkan. tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan, maka dari itu tulisan ini sangat terbuka untuk di kritik. Oke langsung saja.. Triwikromo itu tentang tiga masa. Yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Waktu merupakan suatu hal yang tidak dapat di ulang kembali. Maka dari   itu, kita harus berada pada posisi terbaik, keadaan terbaik, dalam setiap waktu. Karena itu adalah wujud dari memanfaatkan waktu. Dalam ilmu fisika, waktu dianggap parameter yang sangat penting. Waktu akan dijadikan titik titik yang menggambarkan berlangsungnya suatu fenomena. Semisal ada bola yang menggelinding selama 10 detik. Jika di detik pertama kita tidak menendangnya, maka di detik ke dua bola tersebut tidak akan berpindah. Jika kita menendangnya di detik ke 5 maka saat itu juga bola akan berpindah di detik selanjutnya. Itu...

(PDF) Tes Diagnostik Miskonsepsi pada Materi Gas Ideal dan Teori Kinetik Gas dengan Menggunakan Instrumen Berbentuk Soal Pilihan Ganda Beralasan Terbuka

Tes Diagnostik Miskonsepsi p ada Materi Gas Ideal d an Teori Kinetik Gas d engan Menggunakan Instrumen Berbentuk Soal Pilihan Ganda Beralasan Terbuka Betavia Kusindrastuti 1 , Novi Ayu Lestari 2 , Rizka Triana 3 , Syafi’i Fahmi Bastian 4 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jl . Marsda Adisucipto, Telp. (0274) 519739, Fax. (0274) 540971 e-mail: betavia.kusindrastuti1906@gmail.com INTISARI - Konsepsi pembelajaran fisika masing-masing peserta didik berbeda. Peserta didik cenderung kesulitan dalam memahami konsep fisika karena adanya miskonsepsi. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang telah diuji dan disepakati para pakar fisika. Miskonsepsi rawan terjadi dalam pembelajaran bila tidak diperhatikan oleh pendidik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik pada materi gas ideal dan teori kinetik gas. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif di ma...