Langsung ke konten utama

ESAI: LOGIKA, FISIKA, DAN PENGURIPAN - Fahmi Bastian

Bahwa, penulis adalah manusia yang sedang belajar, sama seperti kalian yang terus-menerus melakukan pencarian pengetahuan dalam hiruk pikuk kehidupan. Tidak ada yang bisa memberi ilmu kecuali Tuhan dan mohon maaf jika ada yang kurang pas.

Melihat keadaan zaman yang semakin instan, manusianya pun semakin malas dalam menjalani proses. Yaa.. proses apapun.

Bahkan dalam beberapa kasus, ketika melihat sebuah fenomena, orang-orang selalu terburu-buru membuat konklusi. Ketika membaca judul berita di koran, langsung saja menyimpulkan, padahal belum dibaca terkait esensi-esensi berita tersebut.

Agar nggak muluk-muluk, saya ingin sedikit bercerita tentang obrolan renyah yang terjadi di warung kopi sebagai gambaran.

Waktu itu, ada seorang mahasiswa yang lagi stres. Si Mbah penjaga warung bertanya
"Le.. sampean stres mikir opo toh?" Lalu
mahasiswa menjawab
"Kulo stres mikir skripsi Mbah, susah banget sinau Matematika".

"Matematika kui kan cuma tambah, kurang, bagi, kali. Ngganggo kalkulator kan beres, susah e Ning Endi toh le..?" Penjaga warung bertanya lagi.

"Mboten cuma Niku Mbah, matematika niku LOGIKA" Jawab si mahasiswa.
Lantas mbahnya jadi bingung apa itu logika hmmmmm.. akhirnya mahasiswa tsb mencoba memberi contoh kepada penjaga warung.

"Logika iku gini Mbah, tak kasih contoh, itu di warung kok ada akuarium Mbah, berati sampean penyayang binatang nggih?"

Iya Lee.. (jawab si Mbah)

"Berati dirumah sampean juga ada hewan peliharaan lainne Mbah?" (tanya mahasiswa)

"Iya Lee bener" (jawab si Mbah)

"Kalau gitu berati sampean itu orangnya juga menyayangi manusia ya Mbah? Kalau lihat seumuran sampean kayaknya sampean sudah punya anak to Mbah?"

"Punya Lee"

"Kalau punya anak berati sampean juga punya istri kan Mbah?"

"Iya pasti punya lee"

"Kalau punya istri,. Berati sampean bukan homo ya Mbah?"

"Ya bukan Lee"

"Nah ya itu Mbah yang namanya logika"

"Oalah Iyo Iyo ngerti aku Lee"

Dari akuarium saja bisa membawa kesimpulan bahwa mbahnya tadi bukan seorang homo. Wkwkw

Setelah bicang-bincang, mahasiswa itu pamit pergi. Kemudian si penjaga warung tadi dihampiri langganannya yang lain, lalu bertanya
"Mbah tadi ngobrolin apa e kok kayaknya asik banget?"

"Tadi ngobrolin tentang LOGIKA mas" penjaga warung menjawab.

"Logika kui opo to Mbah ?" Langganannya bertanya.

"Aku Yo bingung asline mas, tapi contoh e ngene, sampean di rumah punya akuarium Ndak mas?"

"Mboten punya Mbah"

"Ohh berati sampean homo mas"
Wakakakakka...

Jadi itulah bedanya. Dimana runtut dalam berfikir itu sangat lah penting. Karena, kerangka berfikir yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula.

Dan itulah yang terjadi di Indonesia, dimana banyak orang hanya melihat ujung pangkal satu dan ujung pangkal lainnya. Sehingga tidak dikupas secara rinci proses yang ada di dalam sebuah permasalahan.

Akhirnya gontok-gontokan terjadi. Yahh gitulah.. di matematika atau di fisika kita secara tidak sadar diajari runtut dalam berfikir. Itu adalah hal yang masuk akal jika kita menjadikannya sebuah kebiasaan dalam berfikir kompleks. Saat menurunkan persamaan fisika, step by step harus runtut dan logis. Cobalah kita mulai, jangan terlalu cepat menyimpulkan sebuah permasalahan. Kupas sedikit demi sedikit. Jreng jreng.. sekian.


Fahmi Bastian
Kulon Progo
20 Juli 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chord Sia-Sia (musikalisasi puisi Chairil Anwar)

Chord Sia-Sia (musikalisasi puisi Chairil Anwar) Intro: Cm B E Cm B E A B E E A E Penghabisan kali itu kau datang A B E Membawaku kembang berkarang E A E Mawar merah dan melati putih A B E Darah dan Suci Bridge: Cm B E Cm B E A B E E A E Kau tebarkan depanku A B E A E B E Serta pandang yang memastikan: untukmu. untukmu Bridge: Cm B E Cm B E A B E A B E Lalu kita sama termangu A B E Saling bertanya: apakah ini? A B E Lalu kita sama termangu A B E Saling bertanya: apakah ini? A E B E Cinta? Cinta? A B E Keduanya tak mengerti A B E A B E Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri A B E A B E Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri A B E  Ah! Hatiku yang tak mau memberi A B E Mampus kau dikoyak-koyak sepi. A B E  Ah! Hatiku yang tak mau memberi A B E Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

Triwikromo (Kesaktian Jawa) dan Obrolan Fisika - Narasi Fisika Fahmi B.

Triwikromo Hallo gaes.. Kali ini saya ingin sharing tentang apa itu triwikromo. Tulisan ini saya buat untuk sharing tentang apa yang saya pahami dan dapatkan. tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan, maka dari itu tulisan ini sangat terbuka untuk di kritik. Oke langsung saja.. Triwikromo itu tentang tiga masa. Yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Waktu merupakan suatu hal yang tidak dapat di ulang kembali. Maka dari   itu, kita harus berada pada posisi terbaik, keadaan terbaik, dalam setiap waktu. Karena itu adalah wujud dari memanfaatkan waktu. Dalam ilmu fisika, waktu dianggap parameter yang sangat penting. Waktu akan dijadikan titik titik yang menggambarkan berlangsungnya suatu fenomena. Semisal ada bola yang menggelinding selama 10 detik. Jika di detik pertama kita tidak menendangnya, maka di detik ke dua bola tersebut tidak akan berpindah. Jika kita menendangnya di detik ke 5 maka saat itu juga bola akan berpindah di detik selanjutnya. Itu...

(PDF) Tes Diagnostik Miskonsepsi pada Materi Gas Ideal dan Teori Kinetik Gas dengan Menggunakan Instrumen Berbentuk Soal Pilihan Ganda Beralasan Terbuka

Tes Diagnostik Miskonsepsi p ada Materi Gas Ideal d an Teori Kinetik Gas d engan Menggunakan Instrumen Berbentuk Soal Pilihan Ganda Beralasan Terbuka Betavia Kusindrastuti 1 , Novi Ayu Lestari 2 , Rizka Triana 3 , Syafi’i Fahmi Bastian 4 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jl . Marsda Adisucipto, Telp. (0274) 519739, Fax. (0274) 540971 e-mail: betavia.kusindrastuti1906@gmail.com INTISARI - Konsepsi pembelajaran fisika masing-masing peserta didik berbeda. Peserta didik cenderung kesulitan dalam memahami konsep fisika karena adanya miskonsepsi. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang telah diuji dan disepakati para pakar fisika. Miskonsepsi rawan terjadi dalam pembelajaran bila tidak diperhatikan oleh pendidik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik pada materi gas ideal dan teori kinetik gas. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif di ma...