Akhir-akhir ini saya tinggal di suatu tempat yang tidak
seperti biasanya. Saya tinggal di daerah yang banyak sekali makhluk yang
bernama anjing. Bagi seorang muslim, pasti kita akan menjaga tubuh kita agar
tidak terkena najisnya anjing.
Hampir setiap saat saya selalu melihat anjing-anjing
berkeliaran. Kadang-kadang, saya juga melihat anjing yang berkeliaran di kantin
tempat saya biasa membeli makanan. Kadang-kadang juga, di sore hari, ketika
kantin tutup, ada anjing yang tidur diatas meja kantin yang biasa buat makan.
Tentu menjadi keharusan buat saya untuk menghindarinya. Namun
suatu saat, saya pernah merasa kesal saat sedang makan di kantin. Waktu itu ada
seekor anjing yang mendekat dan lewat.
Jujur saya merasa jijik. Benar-benar jijik. Dalam hati saya
berkata “ DASAR ANJING..!! , MAKAN JADI NGGAK ENAK..!!!”.
Namun ketika saya renungkan, saya bertanya-tanya pada diri
saya sendiri, ada apa dengan diriku? Sebegitu sombongnya aku? Hingga menganggap
dengan rendah makhluk ciptaan Tuhan seperti itu.
Saya sebagai manusia merasa ada yang salah dengan diri saya
sendiri. Seakan ada kesombongan yang menyelimuti hati saya. Ya Tuhan.. terlaknat
saya..
Meskipun anjing najis bagi saya (secara Islam), seharusnya,
saya tidak boleh merasa lebih suci, lebih terhormat, dan harusnya saya tidak
merasa lebih mulia dari pada anjing-anjing itu.
Saya dan anjing adalah sama-sama ciptaan Tuhan. Jika saya
sombong kepada anjing, maka saya terlaknat. Seperti sombongnya iblis kepada
nabi adam.
Jadi lain kali, manusia harusnya menjaga hatinya dari sifat sombong
kepada siapapun dan kepada apapun.
Tetap kita wajib menjaga kesucian fisik kita dari anjing,
namun jangan lupa, jagalah juga kesucian hatimu dari kesombongan.
Ini benar-benar saya alami gaes...
Semoga ada hikmahnya
19 januari 2019
Sirarom Mansion
Komentar
Posting Komentar